Selasa, 27 Januari 2015

Surat Untuk Mogi. (R.I.P my lovely black cat)

Mogi sayang.. rasanya lega udah ga ngeliat kamu kesakitan lagi. Ga lemes-lemes lagi. Ga tersiksa lagi. Walaupun kamu sembuhnya dengan cara pergi menemui Tuhan. But that's okay :)
Mungkin kamu terlalu lucu untuk dititipin lama-lama ke kami. Kayaknya Allah udah kangen banget deh sama kamu, makanya dijemput secepat ini.

Mogi sayang.. kakak, mama, abang. papa, bahkan nenek, sayang banget sama kamu. Walaupun kamu sering nakal pipis sembarangan, sering gigitin orang, sering nyakarin karpet di rumah, tapi kami sayang banget sama kamu. Mogi tau kan kalau kami selalu ngejagain mogi dan berusaha ngerawat mogi dengan baik?

Magi sayang.. maafin kami yaa yang terlambat tau kalau ternyata penyakit kamu itu cukup parah. Maafin kami yang ga bisa ngasih pertolongan apa-apa karena emang penyakitnya udah ga bisa disembuhin lagi. Kakak sedih banget pas tau kalau dokter-dokter itu pada bilang kamu udah ga bisa disembuhin lagi. Kakak sedih banget ngeliatin kamu yang menahan sakit mati-matian nyampe mulutnya ngeluarin busa. Kakak sedih banget ngeliat kamu yang mau banget jalan, tapi ga bisa karena badan kamu udah terlalu lemah. Dan Kakak sedih.. karena Kakak cuma bisa ngeliatin doang sambil nangis.

Mogi sayang.. kami semua disini kehilangan kamu. Biasanya tiap pulang, kamu pasti lagi duduk di depan teralis pintu. Atau pas siang-siang lagi gaada kerjaan, Kakak pasti nyariin kamu dan gangguin kamu yang lagi tidur. Bahkan waktu lagi belajar atau ngerjain PR pun, Kakak pasti nyempatin keluar kamar cuma buat meleuk atau nyiumin kamu.
Tapi sekarang kamu udah gaada, trus siapa dong yang mesti Kakak gangguin lagi?

Mogi sayang.. Kakak yakin sekarang kamu pasti udah seneng-seneng disana. Udah ga dikurung lagi. Udah bisa lari-larian kemanapun yang kamu mau. Udah gaada yang gangguin kamu tidur lagi. Dan yang pasti udah ga sakit lagi.

Kakak belum tau kapan Kakak bisa berhenti nangis, dan ga sedih lagi kalau denger nama kamu atau nginget kamu.   Mogi tuh terlalu ngangenin siih..

Kakak sayang banget sama mogi. Bobo yang tenang ya, sayang. Kakak ga bakal ganggu-ganggu mogi bobo lagi kok. Love you, mogi :")

Sabtu, 27 Desember 2014

Lelaki di Hadapanku ini

Lelaki di hadapanku ini telah menua. Aku lupa sejak kapan guratan-guratan itu terlukis di wajahnya. Aku lupa sejak kapan rambut tipis itu memutih. Maaf, aku lupa. Mungkin karena beberapa waktu ini kau sedikit teracuhkan.

Lelaki di hadapanku ini terus menggumamkan kalimat-kalimat yang tidak kumengerti. Tiba-tiba dia tertawa kecil. Menunjukkan senyuman lelahnya. Aku seperti pernah merindukan senyuman itu. Rasanya nyeri dan geli bersamaan. Mengingat betapa aku pernah sangat ingin melihat senyuman itu terlukis di wajahnya, dan sekarang aku malah berharap dia tidak pernah menunjukkan senyuman itu di depanku.

Lelaki di hadapanku ini kemudian melembutkan suaranya. Berkata dengan nada bijaksana, menasehati mungkin. Namun aku berusaha untuk tidak mencerna setiap kata yang dikeluarkannya. Dulu, dulu sekali, aku juga pernah mendengar kata-kata itu. Dia bilang untuk tidak terlalu memikirkan semuanya. Meskipun tidak mencerna, tapi aku menurut. Aku tidak akan memikirkan semuanya.

Lelaki di hadapanku ini menyudahi pembicaraan. Menyuruhku untuk kembali dan hidup dengan baik. Sekali lagi aku menurut. Aku selalu menurut. Untuk meninggalkannya seorang diri di ruang kesepian. Mungkin untuk beberapa hari ke depan aku akan merindukan sosok yang pernah sangat dekat denganku ini.

Seperti hari-hari sebelumnya setelah ia mengucapkan kata-kata menyedihkan padaku. Aku akan menjadi diriku yang pemikir, lalu kembali menjadi diriku yang lain. Diriku yang tidak pernah peduli. Seperti apa yang diperintahkan oleh lelaki di hadapanku ini.

Kamis, 25 Desember 2014

Gaea (Dewi Bumi)

Semalem aku nonton film di salah satu stasiun TV swasta yang judulnya "Percy Jackson and The Olympians : The Ligthning Thief". Film itu diangkat dari novel yang berjudul sama. Ceritanya tentang anak dari hasil perkawinan antara dewa-dewi olympus dan manusia. Dewa-dewi dalam cerita itu kemudian mengingatkan aku tentang sosok dewi yang bernama mirip dengan namaku yaitu Gaea, sang dewi bumi. Namaku sendiri adalah Ghea. Orang tuaku mengaku bahwa nama Ghea sebenarnya bukan terinspirasi dari dewi pada zaman yunani kuno tersebut, melainkan dari seorang desainer bernama Ghea Sukasah Panggabean. Meskipun begitu, aku tetep ngerasa bahwa nama Ghea sebenarnya lebih mencerminkan si dewi Gaea ini daripada si desainer dalam diri aku. Well walaupun aku sebenarnya juga sedikit tertarik pada fashion. Tapi aku ngerasa bahwa nama Ghea ini yang membuat aku menjadi seseorang yang mencintai bumi. Aku pernah menjadi pelopor penataan ruang, dan saat itu dalam kelompok, aku menjabat sebagai ahli lingkungan. Lalu aku pernah ikut olimpiade astronomi yang selain mempelajari tentang alam semesta, juga mempelajari tentang bumi tentunya. Dan seperti sebuah takdir yang memang telah disiapkan untukku, sekarang aku menjadi mahasiswi pada jurusan geologi. Selama empat tahun ke depan (aku harap kurang dari itu), aku akan mempelajari semua tentang bumi. Seluk-beluk bumi, hingga segala macam masalah yang menderanya. Suatu hari nanti aku akan menjadi sang ahli bumi. Aku akan melanjutkan tugas sang dewi Gaea untuk menjaga bumi, sebagai titisannya yang tidak resmi. Aku akan menjadi dewi bumi, yang mungkin hanya diakui oleh diriku sendiri. #Apasih-_-

Minggu, 26 Oktober 2014

Ran - Dekat di Hati (ost. Remember When)

Lagi suka sama lagu ini niih.. awalnya cuma iseng-iseng download ost. nya film Remember When gara-gara kepengen banget nonton film ituu.. eh pas didengerin kok liriknya ngena banget ke aku yaa. Menurut aku liriknya tuh sederhana, gaada kata-kata puitisnya, tapi bener-bener bercerita.. jadi deh suka sama lagu inii  :')

Dering teleponku membuatku tersenyum di pagi hari
Kau bercerita semalam kita bertemu dalam mimpi
Entah mengapa aku merasakan hadirmu di sini
Tawa candamu menghibur saatku sendiri

Aku di sini dan kau di sana
Hanya berjumpa via suara
Namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpa

Meski kau kini jauh di sana
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun dekat di hati

Dering teleponku membuatku tersenyum di pagi hari
Tawa candamu menghibur saatku sendiri

Aku di sini dan kau di sana
Hanya berjumpa via suara
Namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpa

Meski kau kini jauh di sana
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun dekat di hati

Aku di sini dan kau di sana
Hanya berjumpa via suara
Namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpa

Meski kau kini jauh di sana
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun kau dekat di hati

Jarak dan waktu takkan berarti
Karena kau akan selalu di hati
Bagai detak jantung yang kubawa kemanapun kupergi

Meski kau kini jauh di sana
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun dekat di hati
dekat di hati

Minggu, 12 Oktober 2014

Incredible Moment

Okay, jadi kali ini aku lagi pengen cerita tentang kejadian dalam hidupku yang bisa dibilang kayak cerita di novel. Beneran deh. Mungkin ini gara-gara aku yang keseringan baca novel kali yaaa..

Cerita ini terjadi pada tanggal 17 April 2014. Itu adalah hari dimana diadakannya acara perpisahan. Perpisahan untuk kami, anak-anak kelas 12 yang sudah waktunya untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Jadi, untuk mengenang hari itu dan teman-teman yang telah berjuang bersama tiap harinya, kami sekelas memutuskan untuk foto bareng di studio. Kami masih menunggu beberapa teman yang lain yang masih di dalam gedung, lalu dari arah yang berlawanan datanglah si R dan si A (diinisialin aja deh :p). Setelah tau kami sekelas mau foto studio, mereka minta kami sekelas untuk nunggu Cosmo T (grup dance smansa) nampil dulu baru pergi ke studio, alesannya sih biar yang nontonin mereka perform itu ga sepi. Tapi yaa.. berhubung udah di depan gedung, jadi jadwal buat foto studio pun ga bisa diundur lagi.

Setelah lengkap, kami jalan kaki bareng-bareng ke studio fotonya. Bisa terbilang deket sih, tapi capek juga kalau kesananya jalan kaki sambil pake heels-_- Selama nunggu proses pembayaran dan persiapan studio sebelum memulai foto, aku selalu harap-harap cemas. Berharap Cosmo T belum nampil. Berharap aku masih bisa lihat penampilan terakhir Cosmo T. Aku juga sempat nyuruh Bagus buat sms temennya, cuma buat nanyain Cosmo T udah nampil apa belum.

Selesai pemotretan, kami langsung ciao dari studio. Buru-buru balik ke gedung karena beberapa faktor. Cuaca panas, heels yang menyiksa, omelan guru yang mungkin diterima gara-gara kabur di tengah acara, dan  berharap masih sempat liat perform Cosmo T (kalau faktor yang satu ini mungkin cuma aku aja kali ya).

Kaki udah lecet gara-gara lari-larian pake heels, dan pas nyampe dalam gedung aku ngeliat para member Cosmo T udah baris rapih diatas panggung. Aku kira mereka baru mau memulai perunjukannya, tapi sedetik kemudian aku sadar kalau pertunjukan itu telah selesai. Mereka secara bersamaan turun dari atas panggung sambil menggenggam sebatang bunga mawar. Mereka telah turun panggung, namun musik masih tetap mengiringi. Lalu salah satu dari mereka datang mendekatiku. Aku tau orang ini. Dan aku sangat mengenalinya. Dia memberikan sebatang bungan mawar itu kepadaku sambil menunduk. Oh God, aku benar-benar tidak tau apa yang sedang terjadi saat itu. Sementara teman-teman sekelasku yang lain sibuk berciiee-ciee, aku menerima bunga mawar itu dengan kikuk.

Itulah. Bagian dari penampilan terakhir Cosmo T yang dapat aku nikmati. Dan aku sangat menyukainya.

Dan kalian tau apa yang membuat cerita ini menjadi semakin menarik? Bagian cerita ini dari sudut pandang yang lain.

Laki-laki itu merasa gelisah selama di belakang panggung. Bukan, ini bukan karena demam panggung, atau grogi karena akan tampil, tapi karena ada seseorang yang ia tunggu untuk melihat penampilannya. Ia masih meminta pengunduran pada jadwal penampilan mereka, namun tetap tidak bisa. "nanti saja diberikannya setelah dia kembali dari studio." saran dari salah satu temannya. Ia tetap tidak mau, dan berniat untuk mematahkan bunga ini jika orang yang ditunggunya itu tidak juga datang.

Jadwal penampilan mereka telah tiba, mau tidak mau ia harus mengikuti teman-temannya untuk naik ke atas panggung. Ia memulai gerakan dance yang telah dilatih, tanpa tau gerakannya sesuai irama atau tidak. Ia melatih gerakan ini hanya untuk dilihat oleh seseorang, namun seseorang itu tidak berada dalam kerumunan penonton yang sedang berteriak riuh. Ia sudah tidak tau lagi. Ia sudah tidak peduli dengan penampilannya.

Di akhir penampilan, sesuai dengan apa yang telah mereka rencanakan, masing-masing dari mereka menggenggam sebatang bunga mawar. Bunga mawar yang akan mereka berikan pada orang yang dianggap spesial. Hingga seseorang yang telah ia tunggu-tunggu sejak tadi datang dari pintu masuk sambil berlari-lari kecil. Ia dapat melihatnya dari atas panggung ini. Niat untuk mematahkan bunga mawar itupun tergantikan dengan niat awal, yaitu memberikannya kepada orang yang spesial. Benar-benara waktu yang tepat.


Yup! Benar-benar waktu yang tepat. Ini sepeti sebuah skenario yang telah dirancang sebelumnya, dan kami dapat memerankannya dengan sangat baik. Cerita dari sudut pandang yang lain itu bener-bener terjadi, tidak ada yang aku lebih-lebihkan, kecuali kata-katanya aja biar lebih kerasa kayak cerita novel :p Yaa bagaimanapun, aku sangat menyukai cerita hidupku yang satu ini.

Selasa, 31 Desember 2013

Goodbye 2013 and Welcome 2014

Yuhuuuu~ Happy New Year!!!

Waktu tuh emang berjalan cepet banget yaa.. tau-tau udah tahun 2014 ajaa.
Hmm.. Terimakasih 2013 telah menjadi tahun yang baik. Tahun 2013 kemaren memang bener-bener memorable bangeet. Aku mulai belajar ngerasain banyak hal di tahun ini. Ngerasain persahabatan yang seru, dimarahin guru, dihukum gara-gara sering terlambat, bisa ikut lomba nari, berada di kelas terkompak, dapet award terkalem di BTS, ngerasain kekompakan angkatan, stress-nya menjadi anak kelas 3 SMA, punya kucing baru (mogi :3) dan lain sebagainya yang berarti banget buat aku :'3
Aku juga banyak nangis looh di tahun ini, tapi berkat semua masalah yang aku hadapi, aku jadi mulai belajar dewasa sekarang karena di tahun ini kan aku berusia 17 tahuun :) Thanks God telah menjadikan aku lebih kuat dengan masalah-masalah itu, and thanks buat semua orang yang tanpa sadar telah membantu aku menjadi lebih dewasa :)

Naah.. tahun 2014, pliiiisss jadi tahun yang lebih baik dari tahun 2013 yaaaa :') Aku harap semuanya jadi lebih dan lebih baik lagi. Aku harap aku dan someone bisa jadi mahasiswa ITB. Selebihnya, aku hanya mengharapkan yang terbaik bagi diri aku, orang-orang yang aku sayangi, dan tentunya semua orang.

Goodbye 2013 and Welcome 2014

Senin, 30 Desember 2013

Hoodie Ajaib

Ga kerasa, sekarang aku udah kelas 3 SMA. Beberapa bulan lagi udah mau UAS, UN, dan yang pasti sibuk tes PTN sana-sini. Kalau ditanya mau ngelanjutin kemana, aku pasti bakal langsung menjawab "Planologi ITB" dengan tegas dan tanpa keragu-raguan. Aku emang niatnya cuma mau masuk ITB.. pokoknya ITB ( ._.) Tapiii.. semenjak liburan ini, aku kerjanya cuma males-malesan, nonton, main  game, main sama kucing, dan hal-hal ga penting lainnya. Padahal udah jelas-jelas ITB itu bukan "mini market" yang siapa aja bisa masuk tanpa syarat apa-apa. Aku tau, aku mesti belajar dengan sungguh-sungguh. Aku juga tau, aku mesti mengulas semua materi yang belum aku mengerti. Dan aku tau menjadi mahasiswa ITB itu ga semudah membicarakannya. Tapi aku ga tau, gimana caranya memotivasi diri aku untuk mulai mengulang-ngulang pelajaran dan berlatih soaal T.T

Hingga hari ini datang...

Jadi, hari ini Someone ngajak aku ke rumah Kakak kelas kami yang sekarang udah menjadi mahasiswa ITB. Katanya aku bisa nanya banyak hal tentang ITB sama Kakak itu, dan aku pun setuju. Nyampe di rumah Kakak itu, pas aku baru mau duduk, tiba-tiba Kakak tuh nyodorin hoodie warna biru dongker ke aku dan hoodie abu-abu ke Someone. Aku bingung doong, kalau Someone sih wajar-wajar aja dikasih karna mereka emang temen deket, nah aku? ini juga kali pertama aku datang ke rumah Kakak itu.
Yaa ternyata, Someone yang nitip ke Kakak itu buat ngebeliin hoodie yang berbau ITB ini. Aku seneng sih, karna aku kan emang pengeeeeennn bangeeet jadi mahasiswa ITB, apalagi sweater ini dari dia :p

Aku dan Hoodie ajaib itu :3

Dan ajaibnya, selain memberikan perasaan senang, hoodie ini juga memotivasi diri aku buat lebih semangat belajar biar bisa masuk ITB ^^. Kan sedih aja gitu rasanya udah punya hoodie yang ada lambang ITB nya tapi ga jadi mahasiswa ITB... haaaa semoga ga gitulaah :(
Semoga aku bener-bener bisa jadi mahasiswa ITB, dan semoga Someone juga yaaa... aamiin

Thanks Someone ^^